Geografis Kecamatan Adimulyo
Geografis Kecamatan Adimulyo
A. LETAK DAN KEADAAN ALAM
1. Letak, Luas Wilayah dan Tata Guna Tanah.
Kecamatan Adimulyo adalah salah satu wilayah Kecamatan dari 26 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen, terletak di sebelah barat kota Kabupaten Kebumen, dengan batas – batas :
a. Sebelah utara. Kecamatan Karanganyar ;
b. Sebelah timur, Kecamatan Sruweng ;
c. Sebelah Selatan, Kecamatan Puring ;
d. Sebelah barat, Kecamatan Kuwarasan.
Posisi Kecamatan Adimulyo terletak antara 1090 33’ – 1100 -33’ Bujur Timur dan 70 27’ – 80 50’ Lintang selatan, yang berarti disebelah selatan ketulistiwa.
Luas wilayah 43,44 Km2 atau 4.344 Ha yang terdiri dari : Tanah sawah 3.012 Ha dan Tanah kering 1.332 Ha dan terbagi secara administratif ke dalam 23 desa ,111 Dusun, 81 RW, 230 RT.
Dari luas tersebut diatas, sepenuhnya dikelola oleh masyarakat karena di wilayah kecamatan Adimulyo tidak ada hutan negara (Perhutani).
Sebagian tanah sawah merupakan sawah tadah hujan 967 Ha sedangkan lainnya merupakan sawah dengan irigasi teknis 438 Ha, irigasi setengah teknis 1.208 Ha, disamping fasilitas irigasi yang dibuatkan oleh SDA-ESDM/PU Fasilitas irigasi lainnya juga dibangun oleh desa – desa yaitu irigasi yang dibangun dengan dana Alokasi Dana Desa ( ADD ) maupun PNPM-MD berupa irigasi sederhana seluas 377 Ha. Untuk mengetahui keadaan sawah berdasarkan pengairannya dan lokasi desanya, dituliskan secara lengkap pada tabel di bawah ini.
Luas Sawah Tiap Desa dan Sistem Irigasinya
Di Kecamatan Adimulyo
No |
Desa |
Sistem Irigasi dan Luasnya |
Jumlah |
|||
Irigasi Teknis |
Irigasi1/2Teknis |
Seder- hana |
Tadah Hujan |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
Jumlah tahun 2017 |
314 |
850 |
1.029 |
807 |
3.000 |
|
Jumlah tahun 2018 |
314 |
850 |
1.029 |
807 |
3.000 |
|
Jumlah tahun 2019 |
314 |
850 |
1.012 |
824 |
3.000 |
|
Jumlah tahun 2020 |
314 |
850 |
1.012 |
817 |
3.000 |
|
1 |
Sugihwaras |
0 |
0 |
56 |
203 |
259 |
2 |
Tambaharjo |
0 |
50 |
50 |
64 |
164 |
3 |
Tepakyang |
0 |
100 |
37 |
49 |
186 |
4 |
Sidomulyo |
0 |
40 |
30 |
70 |
140 |
5 |
Wajasari |
90 |
34 |
0 |
0 |
124 |
6 |
Candiwulan |
46 |
90 |
0 |
0 |
136 |
7 |
Adikarto |
106 |
21 |
0 |
6 |
133 |
8 |
Adimulyo |
0 |
92 |
26 |
20 |
138 |
9 |
Temanggal |
0 |
19 |
40 |
40 |
99 |
10 |
Joho |
0 |
124 |
0 |
0 |
124 |
11 |
Adiluhur |
0 |
69 |
12 |
30 |
111 |
12 |
Tegalsari |
0 |
0 |
0 |
135 |
135 |
13 |
Sekarteja |
0 |
0 |
15 |
100 |
115 |
14 |
Kemujan |
0 |
100 |
0 |
30 |
130 |
15 |
Mangunharjo |
0 |
81 |
22 |
21 |
124 |
16 |
Banyturoto |
0 |
98 |
0 |
45 |
143 |
17 |
Meles |
50 |
32 |
8 |
0 |
90 |
18 |
Caruban |
0 |
0 |
60 |
55 |
115 |
19 |
Bonjok |
0 |
34 |
0 |
67 |
101 |
20 |
Arjomulyo |
0 |
88 |
0 |
0 |
88 |
21 |
Arjosari |
25 |
18 |
0 |
20 |
63 |
22 |
Pekuwon |
30 |
63 |
0 |
0 |
93 |
23 |
Sidomukti |
91 |
52 |
24 |
12 |
176 |
|
Jumlah |
438 |
1,208 |
377 |
967 |
2,990 |
Sumber : Buku Kecamatan Adimulyo Dalam Angka Tahun 2021
Pemanfaatan tanah selain tanah sawah adalah tanah kering. Pengertian tanah kering tidak selalu tanah yang tanpa air, kolam dan sungai termasuk dalam data tanah kering. Di atas telah diketahui luas tanah kering seluas 1.332 Ha. Maka yang dikelola oleh masyarakat sepenuhnya seluas 1.227,20 Ha (92,10%) dari seluruh tanah kering dan terbagi dalam kebonan/tegalan 507,40 Ha ( 38,10%) Pekarangan Bangunan termasuk pemukiman seluas 719,80 Ha (54%) sedangkan lainnya terdiri dari sungai, jalan makam/kuburan seluas 104,8 Ha (7,90 %) sebagaimana terperinci dalam tabel dibawah ini.
Luas Tanah Kering dan Penggunaannya
Pada tiap desa Di Kecamatan Adimulyo
No |
Desa |
Penggunaan Tanah Kering (Ha) |
Jumlah (Ha) |
||
Pekarangan |
Kebonan/Tegalan dll |
Jalan,Sungai dll |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
1 |
Sugihwaras |
40,0 |
39,6 |
1,8 |
81,4 |
2 |
Tambaharjo |
38,5 |
8,0 |
2,4 |
48,9 |
3 |
Tepakyang |
29,0 |
10,3 |
3,7 |
43,0 |
4 |
Sidomulyo |
15,9 |
7,6 |
6,5 |
30,0 |
5 |
Wajasari |
28,1 |
0,1 |
4,2 |
32,4 |
6 |
Candiwulan |
45,0 |
7,4 |
3,6 |
56,0 |
7 |
Adikarto |
36,4 |
15,5 |
4,1 |
56,0 |
8 |
Adimulyo |
20,8 |
36,7 |
6,5 |
64,0 |
9 |
Temanggal |
17,2 |
9,1 |
4,7 |
31,0 |
10 |
Joho |
7,8 |
15,5 |
3,6 |
26,9 |
11 |
Adiluhur |
32,8 |
15,7 |
4,5 |
53,0 |
12 |
Tegalsari |
68,7 |
32,1 |
6,2 |
107,0 |
13 |
Sekarteja |
21,0 |
42,2 |
5,8 |
69,0 |
14 |
Kemujan |
26,3 |
35,1 |
7,3 |
68,7 |
15 |
Mangunharjo |
34,8 |
17,4 |
3,8 |
56,0 |
16 |
Banyuroto |
23,1 |
44,3 |
6,6 |
74,0 |
17 |
Meles |
15,5 |
24,7 |
2,8 |
43,0 |
18 |
Caruban |
84,4 |
1,7 |
4,9 |
91,0 |
19 |
Bonjok |
19,0 |
34,6 |
5,4 |
59,0 |
20 |
Arjomulyo |
38,0 |
9,3 |
4,7 |
52,0 |
21 |
Arjosari |
26,4 |
11,6 |
0,9 |
38,9 |
22 |
Pekuwon |
21,1 |
26,9 |
1,8 |
49,8 |
23 |
Sidomukti |
30,0 |
62,0 |
9,0 |
101,0 |
|
Jumlah |
719,8 |
507,4 |
104,8 |
1.332,0 |
Sumber : Buku Kecamatan Adimulyo Dalam Angka Tahun 2021
2. Keadaan Alam.
a. Iklim.
Wilayah Kecamatan Adimulyo mempunyai 2 iklim dengan perbedaan yang ekstrim yaitu musim penghujan atau rendengan, yang akan terjadi pada bulan Oktober s.d Maret, dan diisingkat menjadi musin Okmar. Sedangkan musim yang satu lagi adalah kemarau, dan terjadi pada bulan April s.d September ( Asep). Curah hujan tercatat 1.123 mm pada tahun 2010, sedangkan suhu udara rata-rata antara 270 C s.d 320 C.
Kecamatan Adimulyo merupakan derah yang rawan terhadap bencana alam banjir. Penyebab banjir diperkirakan karena luapan air hujan yang masuk ke wilayah Adimulyo, sedangkan wilayah Adimulyo merupakan daerah aliran sungai dari beberapa kecamatan yang mengalir memlalui 6 sungai besar yang ada yaitu S. Turus, S. Ketek, S.Karanganya, S. Abang, S. Kemit dan S. Banda. Disamping hal tersebut Wilayah Adimulyo merupakan daerah cekungan ( tandon air ) pada saat musim hujan.
Pada tahun 2019, 19 Desa di wilayah Kecamatan Adimulyo mengalami kejadian bencana banjir, Desa Sugihwaras, Tepakyang, Adimulyo, Temanggal, Joho, Adiluhur, Tegalsari, Sekarteja, Kemujan, Mangunharjo, Banyoroto, Meles, Caruban, Bonjok, Arjomulyo, Arjosari, Pekuwon, dan Sidomulkti. Selain itu terjadi bencana kekeringan lahan yang terjadi di 4 desa, yaitu Desa Tegalsari, Kemujan, Bonjok, dan Arjomulyo. Dari kejadian bencana selama tahun 2019 tersebut tidak terdapat korban jiwa. Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kejadian bencana alam di desa-desa di Kecamatan Adimulyo seperti sistem peringatan dini bencana alam, sistem peringatan dini khusus tsunami, perlengkapan keselamatan, rambu-rambu dan jalur evakuasi bencana serta pembuatan, perawatan atau normalisasi sungai, kanal, tanggul, parit, drainase, waduk, pantai dan lain-lain. Tercatat 3 desa yang sudah mengadakan rambu-rambu dan jalur evakuasi, dan 13 desa yang mengadakan kegiatan pembuatan, perawatan atau normalisasi jalur air.
Dalam bidang pertanian, masyarakat Kecamatan Adimulyo sebagaian besar masih memanfaatkan musim dalam perhitungan“Jawa” yaitu Pranatamangsa. Karena pada perhitungan tersebut petani mempunyai pedoman pada “Candraning Mangsa” unntuk berbuat sesuatu seperti kapan mengolah tanah, menebar biibit apa, kapan saat menebang pohon / bambu untuk bahan bangunan dan sebagainya.
“Pranata Mangsa” merupakan pembagian waktu satu tahun kedalam 12 musim (mangsa), merupakan hasil pemikiran dari sri Susuhunan Paku Buwono VII pada tahun 1855.
Berbeda dengan tahun Jawa ( Caka), terbagi dalam 12 bulan dengan umur atau banyaknya hari dalam tiap bulannya sama yaitu 30 hari, dengan pedoman peredaran bulan mengelilingi bumi.
b. Kandungan Tanah.
Kandungan tanah di wilayah Kecamatan Adimulyo sedikit bercampur pasir dan agak liat sehingga cocok untuk bahan pembuatan Genteng maupun batu bata. Kondisi fisik alamnya terdiri dari dataran rendah mempunyai ketinggian dari permukaan air laut 8 s.d 14 meter.